Pengembaraan Jiwa

Mereka yang datang dan yang pergi pasti orang yang sama juga, yang tertawa dan yang menangis selalu orang yang sama jua, yang bersemangat dan yang kecewa berputus-asa adalah orang yang sama jua. Semua itu adalah permainan rasa yang bergejolak di dalam setiap jiwa. Dalam banyak keadaan menunjukkan bahwa substansi 'meninggalkan' bukanlah berarti 'berpisah selamanya'. Pengembaraan jiwa kita hanya sedang melangkah menuju kearah yang lebih baik*
*Pengembaraan Jiwa tidak akan pernah berhenti selama waktu masih terus berputar, Jiwa terus melangkah dan tak mau berhenti dan menyerah*.
*Harus ada yang kita tinggalkan jika kita ingin menemukan sesuatu yang mulia. Jiwa tidak akan penah menjadi sempurna memahami kehidupan jika ia tidak terus meninggalkan apa saja yang baru ditemukan dan dilaluinya*
*Manusia itu makhluk Rohaniah, dan alam Ruh adalah kampung halamannya. Sangatlah sesat kalau setiap Jiwa membangun Kerajaannya di Bumi*.
*Jiwa sekalipun tidak sama dengan Ruh, tapi di situ semua data-data kehidupan tersimpan, dalam Jiwa semua memory amal ibadah terpelihara, dalam Jiwa kekuatan mengontrol pikiran dan keinginan yang menyangkut hasrat dan cita-cita hidup dimunculkan*
*Dalam Jiwa tempat bertemunya arena pertempuran antara yang baik dan buruk terus bertarung. Dalam Jiwa antara kalah dan menang hidup berdampingan. Dalam Jiwa semua kekuatan Malaikat dan Setan berebut pengaruh. Dalam Jiwa antara Ketenangan dan Kegelisahan silih berganti menduduki kursi kerajaan raga. Dalam Jiwa cinta dan kebencian mempermainkan Hati*.
Semua sesal dan air mata menunggu dipengghujung pengembaraan Jiwa, kecuali Jiwa yang berhasil mempertahankan fitrahnya yang suci.

No comments

Powered by Blogger.